"Selamat datang di blog HMI Fistek Sepuluh Nopember Surabaya."
Rabu, 18 Juli 2012

Seputar Hisab Rukyat Menjelang Awal Bulan Ramadhan Dan Syawal 1433 H

     Sedikit berbagi ilmu tentang hisab dan rukyat, ini sangat penting sekali karena ilmu inilah yang dipakai untuk menetukan permulaan bulan dalam penanggalan hijriyah ,apalagi sekarang kita akan memasuki bulan ramadhan dan syawal, yang sering sekali menimbulkan perpecahan dalam menentukan awal bulan tersebut, untuk itu mari kita simak, sebenarnya seperti apa sih menetukan permulaan penanggalan dalam kalender hijriyah ?, kenapa bisa ada perbedaan ?. oh iya apa yang saya bahas disini hanya dalam sudut pandang astronomi adapun dari syariah nya saya tidak bahas karena kurang nya ilmu saya tentang hal tersebut. hehehehe, yuk cap cus ah...

A. Sistem Penanggalan Hijriyah
       Sistem penanggalan hijriyah berbeda dengan miladiyah / masehi, jika miladiyah berdasarkan revolusi bumi terhadap matahari , sedangkan hijriyah berdasarkan revolusi bulan terhadap bumi. Dalam perjalannya bulan mengelilingi bumi ini akan mengakibatkan terjadinya fase-fase pada bulan jika dilihat dari bumi, fase-fase ini adalah bulan mati / new moon / anak bulan / itjtima , hilal / sabit muda, bulah separuh, purnama / istiba' dan seterusnya sampai ke bulan mati lagi. Fase-fase inilah yang dijadikan pijakan dalam menetukan penanggalan hijriyah .
        Gambar 1    Fase-fase bulan

              Dalam penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah yang menjadi patokannya adalah teramatinya hilal atau dalam gambar 1 fase waxing crescent moon  dilangit  saat matahari tenggelam / ghurub.


 B. Pengertian Hisab dan Rukyat
      Hisab dan Rukyat adalah sebuah metode untuk menentukan penanggalan dalam kalender hjriyah. Tetapi secara bahasa Antara hisab dan rukyat mempunyai pengertian masing-masing :


Hisab : Perhitungan astronomi memnetukan awal bulan hijriyah
Rukyat : Pengamatan (observasi) hilal menentukan awal bulan hijriyah 

Jadi hisab adalah sebuah perhitungan matematis/ astronomi dalam menetukan awal bulan hijriyah dan rukyat adalah pengamatan atau observasinya dilapangan. Secara astronomi kedua metode ini di benarkan dan bisa dipakai dalam menentukan awal bulan hijriyah. Tetapi biasanya rukyat dipakai untuk membuktikan/ memperkuat hasil hisab nya.

C. Itjima (new moon) dan New month 

Itjima adalah peristiwa segaris/ sebidangnya pusat bulan dan matahari dari pusat bumi. Adapun secara astronomi karakteristik itjima ini adalah :

- Bulan dan matahri memliki ekliptika (bujur astronomi ) yang sama
- Fraksi iluminasi (pencahayaan ) bulan minimum
- Itjima berlangsung  bersamaan di seluruh tempat di permukaan bumi
Peristiwa istimewa itjima adalah saat terjadinya gerhana matahari .

New month (awal bulan) penanggalan hijriyah.


- Awal bulan ditentukan pada setiap ghurub tanggal 29 hijriyah .Kenapa tanggal 29?, karena revolusi bulan terhadap bumi adalah 29,5 hari jadi akhir bulan hijriyah tidak mungkin kurang dan lebih dari itu (digenapkan jadi 30).
- Jika pada saat ghurub tanggal 29 hijriyah itjima belum terjadi, secara astronomis keesokan harinya tanggal 30 dibulan yang sedang berlangsung
- Jika pada saat ghurub 29 hijriyah itjima sudah terjadi namun tinggi hilal negatif maka keesokan harinya tanggal 30 juga 
- Jika pada saat ghurub tanggal 29 hijriyah itjima sudah terjadi dan tinggi hilal postif maka penentuan awal bulannya tergantung karakteristik / defenisi awal bulan masing-masing golongan( muhammadiyah, NU dll ). karena secara astronomi tidak ada referensi karakteristik awal bulan dalam hijriyah.  Jika secara Karakteristik memenuhi kriterianya maka keesokan harinya tanggal 1 jika tidak maka tanggal 30. 



Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kita dalam berpuasa dan berlebaran, karena masing-masing golongan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Jika pada muhamadiyah ketika hilal sudah terlihat dan ketinggian mencapai lebih dari 0 derajat maka keesokan harinya sudah tanggal 1 sedangkan untuk pemerintah indonesia ketika hilal terlihat dan mempunyai ketinggian lebih dari 2 derajat dari ufuk / cakrawala baru keesokan harinya tanggal 1 sedangkan untuk NU saya tidak begitu tahu apa karakteristiknya .

D. Taqwim (kalender) Standar Indonesia
      Penentuan taqwim di indonesia untuk bulan- bulan selain Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah ditentukan dengan metode hisab saja, sedangkan untuk tiga bulan tadi memakai metode hisab dan rukyat.

         Untuk Hisabnya indonesia mengacu pada Sistem hisab hakiki kontemporer yang berpedoman  pada ufuk mar'i ( titik tempat pengamat berdiri) dengan menggunakan kriteria MABIMS 
(MABIMS merupakan singkatan dari 'Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura' untuk jelasnya silahkan googling)
Adapun kriteria MABIMS adalah :
- tinggi hilal minimum 2 derajat
- jarak dari matahari minimum 3 derajat
- umur bulan dihitung saat itjimak atau bulan baru sampai saat matahari tenggelam minimal 8 jam

E. Hasil Hisab Awal Ramadhan Dan Syawal 1433 H
      Awal Ramadhan Tahun ini berdasarkan hasil hisab di prediksi berpotensi akan ada perbedaan pelaksanaan harinya di masyarakat indonesia sedangkan untuk awal Syawal di prediksikan akan bersamaan . Adapun analisis nya mengapa demikian akan saya jabarkan di bawah ini :


Gambar 2. Hilal tanggal 19 juli 2012 



Gambar 3. Data bulan 

      Gambar 2 adalah gambaran hilal secara kasar pada tanggal 19 juli 2012 di pelabuhan ratu memakai software stellarium. Adapun knp saya memakai tempat di pelabuhan ratu karaena disanalah markas hisab indonesia. Bisa kita lihat data pada gambar 3 azimuth / ketinggian hilal jetika itu berada di rentang  antar 0-2 derajat ini berarti jika kita mengikuti pemerintah pada keesokan harinya tanggal 20 juli 2012 itu belum ramadhan alias masih bulan syaban tanggal 30, sedangkan jika kita mengikuti karakteristik muhammadiyah keesokan harinya tanggal 20 juli sudah memasuki bulan ramadhan. 

    Itu tadi adalah gambaran secara kasar dengan menggunakan software adapun data hisab valid nya yang saya dapat dari bapak cecep nurwendaya M.Si (anggota badan hisab rukyat Kemenag RI dari planetarium dan observatorium jakarta )  adalah sebagai berikut :
POSISI HILAL DI PELABUHAN RATU-SUKABUMI
KAMIS, TGL,19 JULI 2012 / 29 SYA'BAN 1433H 
Tinggi /irtifa ' hilal lower limb     = 1,24 derajat
Tinggi /irtifa' hilal pusat bulan     = 1,46 derajat 
Tinggi /irtifa' hilal Upper limb     = 1,69 derajat 
Jarak busur bulan-matahari        = 4,64 derajat
Umur hilal                                    = 6 jam 28 menit 32 detik
illuminasi hillal                             = 0,22% 

REFERENSI EMPIRIS ASTRONOMIS 
1. LIMIT DANJON :  Hilal akan tampak jika jarak sudut bulan matahri lebih besar dari 7 derajat (odeh, 2004 Islamic crescent observatotium project (ICOP) menemukan limit DANJON = 6,4 derajat)

2. Konferensi Penyatuan Awal Bulan Hijriyah Internasional di instanbul pada tahun 1978 : 
Awal bulan dimulai jika jarak busur antara bulan dan matahari lebih besar dari 8 derajat dan tinggi bulan dari ufuk pada saat matahri tenggelam lebih besar dari 5 derajat.

3. Rekor Pengamatn Bulan Sabit Dalam Catatan Astronomi Modern :
 Hilal Ramadhan tahun 1427 H, umur 13 jam 15 menit dipotert dengan teleskop dan kamera CCD di jerman 

4. Dalam catatan astronomi modern :
 Jarak hilal terdekat yang pernah terlihat adalah sekitar 8 derajat dengan umur hilal 13 jam 28 menit  Diamati oleh robert victor di amerika serikat tanggal 5 mei 1989 dengan menggunakan alat bantu binokular.

 Lantas bagaiman dengan hilal Ramadhan 1433 H ?
Di pelabuhan Ratu:
Tinggi hilal (lower limb) = 1,24 derajat
jrk busur bulan-matahari = 6,64 derajat
Umur hillal                       = 6 jam 28 menit 32 detik
 Kesimpulannya secara astronomis hillal tanggal 19 juli 2012 tidak adar referensi dapat teramati dari seluruh wilayah indonesia.
Bagaimana dengan bulan Syawal ?adapun data valinya seperti ini:
POSISI HILAL DI PELABUHAN RATU-SUKABUMI
SABTU, TGL,18 AGUSTUS 2012 / 29 RAMADHAN 1433H 
Tinggi /irtifa ' hilal lower limb     = 6,65 derajat
Tinggi /irtifa' hilal pusat bulan     = 6,91 derajat 
Tinggi /irtifa' hilal Upper limb     = 7,17 derajat 
Jarak busur bulan-matahari        = 9,73 derajat
Umur hilal                                    = 18 jam 59 menit 35 detik
illuminasi hillal                             = 0,95 %

   Adapun referensi astronomis sama seperti referensi pada penentuan awal Ramadhan Jadi untuk bulan syawal ini secara astronomis bisa ditarik kesimpulan ada referensi bahwa hilal tanggal 18 agustus 2012 dapat teramati dari wilayah indonesia.
     Jika di perhatikan tinggi hillal pada 18 agustus adalah 6,65 derajat untuk lower limb itu berarti diatas 2 derajat dan jika kita memakai karakteristik dari pemerintah maupun muhammadiyah maka pada keesokan harinya tanggal 19 agustus sudah bulan syawal jadilah itu sebabnya diprediksikan untuk idul fitri tahun ini tidak ada perbedaan. 

Terlepas dari hisab diatas kita masih memerlukan rukyat untuk membuktikan atau memperkuat hasil hisab tersebut. 

Sekian penjelasan saya mengenai hisab dan rukyat semoga bermanfaat dan kita bisa mengambil pelajaran di dalamnya dan menjelang Ramadhan ini saya pribadi memohon maaf atas kesalahan , sikap, perbuatan atau kata-kata yang menyinggung anda yang membaca tulisan ini... :)


0 komentar:

Ingat Waktu


Label

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hari Ini

Celoteh

Anda Pengunjung ke-

About Me

Foto Saya
HmiFistek-SN
Bismillah.. Himpunan Mahasiswa Islam merupakan tempat berkumpulnya Mahasiswa Islam yang datang dengan berbagai mimpi demi satu tujuan "Membangun Kader Umat dan Bangsa". Yakusa.
Lihat profil lengkapku