Senin, 22 Juli 2013
Setelah membaca-baca
ensiklopedia Nurcholis Madjid pada Jilid 2, tak sengaja terbaca subjudul salah
satu entri dalam bukunya yang tertulis "HMI, KAHMI, dan ICMI. Tulisan
beliau membuka cakrawala dan mindset kader HMI baik saya sendiri maupun
seluruhnya. Baik tidak usah berlama-lama dalam menceritakan isi dari subjudul
ini
beliau menuliskan bahwa
HMI adalah organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan yang perkembangannya kini
telah berumur setengah abad lebih. HMI memliliki lingkungan yang tangguh
sekaligus kondusif bagi perjuangan dalam mengemban isinya. Lingkungan yang dimaksud yaitu bersifat
horisontal berupa suasana umum kebangkitan islam di Indonesia dan bersifat
vertikal yang berupa pertumbuhan ke atas melalui para alumninya. Sebab,alumni
HMI—jika kita kembalikan pada bunyi konstitusi himpunan—tidak lain adalah wujud
nyata sumber daya manusia yang dicitacitakan HMI, yaitu “insan akademis pencipta
dan pengabdi yang bernafaskan Islam”. Masalah
apakah setiap alumnus HMI adalah orang insan akademis, rasanya tidaklah terlalu
prinsipil. Demikian pula apakah dia adalah seorang yang berdaya cipta atau kreatif,
kiranya juga tidaklah terlalu sentral. Tetapi, apakah seorang alumnus HMI
adalah seorang pengabdi, dalam arti membaktikan hidupnya untuk masyarakat, dan tidak
untuk diri sendiri semata secara egoistis, sungguh sangat penting. Sebab
pengabdian seperti itu, apalagi dalam kaitannya dengan “napas Islam”, adalah
sikap peribadatan yang saleh, demi mencapai ridla Allah. Karena itu, perkataan “pengabdi”
mengandung makna tampilnya sosok kesadaran dengan kesadaran etis dan moral atau
alakhlâq al-karîmah. Inilah yang “fardlu ‘ayn”, yang mesti ada
pada setiap individu alumni HMI. Tanpa adanya al-akhlâq al-karîmah itu
seorang alumnus HMI dianggap gagal dalam mewujudkan tujuan himpunan. Secara
moral dan etis dia sudah berada di luar lingkaran HMI. Ini disebutkan sebagai
peringatan bahwa kita wajib terus menerus menjaga integritas HMI, baik berkenaan
dengan mereka yang masih menjadi anggota, maupun lebih-lebih lagi terhadap
mereka yang sudah menjadi alumni. Karena alumni merupakan wujud nyata sumber
daya manusia yang dicitacitakan HMI.
Oleh karena itu, HMI (termasuk
para alumninya), tetap harus memiliki jiwa independen yang tegar dan konsisten,
bermoral, dan etis. Sama dengan semua orang, para alumni HMI berhak didengar
suara dan pendapatnya. Tetapi, juga sama dengan terhadap semua orang, tidak semua
yang didengar dari alumni mesti secara serta merta diterima dan ditaati.
Selamanya tetap diperlukan sikap-sikap kritis “yang membangun”, dengan adil,
jujur, dan berakhlak, yang bahkan menurut Al-Quran biarpun mengenai diri
sendiri dan para kerabat (Q., 4:135). Dalam interaksi sosial inilah, juga dalam
interaksi sosial yang lebih luas, HMI harus mempertahankan milik dan
kehormatannya yang paling berharga, yaitu independensi. Dan independensi itu tidak
lain ialah hak bebas untuk memutuskan “the right to decide”, meskipun
proses menuju pada keputusan itu harus melibatkan pengumpulan dan penggalangan informasi
seluas-luasnya.
Dari situlah timbul
pandangan bahwa hubungan antara HMI dan KAHMI sebaiknya bersifat aspiratis dan
konsultatif. Setiap alumnus HMI harus tetap mampu menghadirkan bayangan peran
kemahasiswaan para anggota HMI, dan setiap anggota HMI harus mampu membayangkan
dirinya menghadapi masa ketika dia sendiri akan menjadi seorang alumnus:
bagaimana dia akan dapat terus berpegang pada cita-cita dasar HMI, menjadi SDM
Indonesia yang berpengabdian tinggi kepada masyarakat menuju ridla Allah.
Sampai di sini saya
mengutip dari tulisan beliau. Sebenarnya masih ada lagi tulisan beliau mengenai
ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang tidak saya ambil, hal ini
bertujuan untuk memfokuskan pada pembahasan mengenai HMI dan KAHMI itu sendiri.
HMI yang bertujuan untuk terciptanya insan akademis, pencipta dan pengabdi
haruslah memiliki akhlakul karimah dalam melaksanakan perannya dalam berjuang. Selain
itu kader HMI dituntut menjaga indepenensinya yang tegar, konsisten, bermoral,
dan etis.
by: Mbrin
Langganan:
Postingan (Atom)
Ingat Waktu
Label
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Hari Ini
Sohib
Celoteh
Anda Pengunjung ke-
About Me
- HmiFistek-SN
- Bismillah.. Himpunan Mahasiswa Islam merupakan tempat berkumpulnya Mahasiswa Islam yang datang dengan berbagai mimpi demi satu tujuan "Membangun Kader Umat dan Bangsa". Yakusa.