"Selamat datang di blog HMI Fistek Sepuluh Nopember Surabaya."
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Senin, 30 Juli 2012

Einstein Membantah Taurat dan Injil

Tulisan ini saya buat ketika saya iseng-iseng baca buku lama saya dengan judul yang sama seperti judul tulisan ini. Setelah saya baca, saya berfikir cukup menarik juga jika kita membahas einstein yang selama ini kita kenal sebagai ilmuwan jenius yang menemukan teori relativitas dan teori-teori fisika lainnya dari sisi religius nya. Disini saya akan menuturkan bagaimana seorang einstein dengan nalar dan logikanya mencoba memahami injil dan taurat dan akhirnya di ambil kesimpulan oleh dia bahwa apa yang disampaikan injil dan taurat adalah tidak benar. Mari disimak... :)

Awal Kebencian yang terpendam 
Sebenarnya Einstein adalah seorang yang pasifis dan sekaligus seorang philantropis itu artinya Eisntein tidak mudah untuk membenci seseorang walaupun orang itu pernah bersebrangan jalan dengannya ataupun menentang pendapatnya. Jadi apa sebenarnya maksud judul "awal kebencian yang terpendam"? apa yang dia benci ? knp dia benci ?. Untuk menjawab nya kita perlu melakukan flash back ke masa kecil einstein.

Eintein Di besarkan dengan keluarga yang yahudi karena ayahnya Herman Einstein dan Paulina Koch adalah seorang yang yahudi tulen. Sudah barang tentu di lingkungan keluarganya einstein dibesarkan dan diajarkan dengan cara-cara yahudi dan taurat. Akan tetapi di lingkungan dia bersekolah yaitu di Peterschule dia diajarkan dengan cara katholik, dimana di sekolah tersebut pelajaran agama katholik adalah sesuatu yang wajib untuk siswanya. Jadi Einstein ketika kecil mendapatkan dua pendidikan agama yaitu yahudi dan katholik.
Awal kebenciannya dimulai ketika suatu hari pada pelajaran agama khatolik gurunya mengatakan : 
".... seperti inilah paku yang digunakan orang yahudi untuk memaku tangan dan kaki yesus kristus di tiang salib " gurunya berkata demikian sambil melihat tajam ke arah Einstein, satu-satunya siswa yahudi di kelas. Kontan semua siswa pun ikut melirik ke arah eisntein dengan tatapan kebencian. 
Menurut pemahaman orang katholik, Yesus meninggal di tiang salib dengan tangan dan kaki yang dipaku orang yahudi. Jadi menurut orang katholik tuhan mereka dibunuh (disalib) oleh orang yahudi.
Ada dugaan apa yang disampaikan gurunya einstein ini adalah sebuah kesengajaan untuk menimbulkan kebencian pada orang yahudi. terlebih di kelasnya hanya ada satu orang yahudi yaitu Einstein. Einstein benar-benar geram sambil mengepalkan tangannya dia berkata " Ini tidak adil, benar-benar tidak adil"
Semenjak itu lah kebencian einstein terhadap orang-orang semit dan anti yahudi tumbuh termasuk guru dan teman-temannya yang memperolok-oloknya. Tetapi einstein tetap bergaul dengan baik bahkan jika teman-teman nya kesulitan menemukan jawaban pelajaran agama katholik einstein membantu memecahkannya. Sementara itu kata-kata gurunya begitu membekas dalam pikiran dan hati einstein sehingga menjadikan einstein berpikir ulang atas ucapan gurunya . Mengapa demikian ? sangat mungkin einstein dengan kemampuan berpikirnya melakukan analisa atas kebenarannya tersebut. 
Hasil analisa einstein menghasilkan beberapa hipotesa sebagai berikut :

Senin, 16 Juli 2012

Cerita Ngawur : Om Pascal sedang stress???


Masih ingat dengan rumus P = F/A ? Yup, rumus hidrostatik ini dikenal dengan hukum Pascal, rumus yang dipake untuk mengukur tekanan (P) yang dihasilkan akibat gaya luar (F) yang mengenai unit area (A). Dimana hubungan antara tekanan (P) berbanding terbalik dengan luasan area (A). Semakin besar luasan area maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Dan sebaliknya jika luasan area semakin kecil maka tekanan yang dihasilkan pun semakin besar. Sederhana kan...hehe

Ngomong-ngomong tentang fisika dan mencoba menarik cerita ke belakang, tepatnya cerita dinamika ilmu pengetahuan di dunia Eropa - Yunani tempat berkumpulnya para filsuf, sempat muncul sebuah pertanyaan di pikiranku, apakah rumus-rumus fisika yang selama ini aku pelajari semuanya berasal dari pendekatan empiris? Karena setiap aku membaca jurnal science selalu mengatakan teori maupun metode penelitian yang dipake melalui pendekatan empiris? Apakah tidak ada yang melalui pendekatan rasional? Apakah memang jam terbang membacaku yang kurang sehingga aku gak tau? Ataukah memang otakku saja yang lemah dalam memahami pengetahuan? hehe

Ingat Waktu


Label

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hari Ini

Celoteh

Anda Pengunjung ke-

About Me

Foto Saya
HmiFistek-SN
Bismillah.. Himpunan Mahasiswa Islam merupakan tempat berkumpulnya Mahasiswa Islam yang datang dengan berbagai mimpi demi satu tujuan "Membangun Kader Umat dan Bangsa". Yakusa.
Lihat profil lengkapku