Senin, 16 Juli 2012
Cerita Ngawur : Om Pascal sedang stress???
Masih ingat dengan rumus P = F/A ? Yup, rumus hidrostatik ini dikenal
dengan hukum Pascal, rumus yang dipake untuk mengukur tekanan (P) yang dihasilkan
akibat gaya luar (F) yang mengenai unit area (A). Dimana hubungan antara
tekanan (P) berbanding terbalik dengan luasan area (A). Semakin besar luasan
area maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Dan sebaliknya jika luasan
area semakin kecil maka tekanan yang dihasilkan pun semakin besar. Sederhana
kan...hehe
Ngomong-ngomong tentang fisika dan mencoba menarik cerita ke belakang,
tepatnya cerita dinamika ilmu pengetahuan di dunia Eropa - Yunani tempat
berkumpulnya para filsuf, sempat muncul sebuah pertanyaan di pikiranku, apakah
rumus-rumus fisika yang selama ini aku pelajari semuanya berasal dari
pendekatan empiris? Karena setiap aku membaca jurnal science selalu mengatakan
teori maupun metode penelitian yang dipake melalui pendekatan empiris? Apakah
tidak ada yang melalui pendekatan rasional? Apakah memang jam terbang membacaku
yang kurang sehingga aku gak tau? Ataukah memang otakku saja yang lemah dalam
memahami pengetahuan? hehe
Pendekatan empiris dan pendekatan rasional itu jelaslah beda. Dulu orang
Yunani menyebutkan sumber ilmu pengetahuan itu hanya ada dua yaitu indra dan
akal. Kaum rasionalis menggunakan dua sumber itu untuk memperoleh pengetahuan
contohnya Descartes, Hegel dan para gengnya. Kaum empiris hanya memakai indra
karena indra adalah alat untuk berhubungan dengan materi yang ada di alam
realita ini. Contoh kaum empiris ini adalah John Locke yang terkenal dengan
sensualisme-nya. Dan orang-orang yang gaya berpikir seperti John Locke inilah
orang-orang yang tidak mempercayai metafisika seperti tentang kebenaran Tuhan.
So,apakah penelitian selama ini yang melalui pendekatan empiris hanya sebatas
menggunakan indra tanpa akal? Apakah ini sebabnya kenapa kok penelitian tidak
langsung berhasil, butuh berkali-kali riset untuk menyempurnakannya, karena
indra memiliki peluang mengalami salah yang cukup besar? Apakah slogan-slogan
pendekatan empiris dalam penelitian adalah cara halus untuk mempertanyakan hakekat
metafisika? Hehe,kalo ini pertanyaan ngawur...
Kembali lagi ke rumus hidrostatik dan Om Pascal. Aku gak tau cerita detail
bagaimana Om Pascal menemukan rumus itu, yang aku tahu hanyalah filofis
terapannya. Bisa jadi melalui pendekatan empiris, namun bisa jadi melalui
pendekatan rasional. Sekedar ingin berspekulasi, mungkin Om Pascal saat itu
sedang stress yah,banyak masalah kehidupan yang dialaminya, entah hutang,
masalah keluarga atau apalah itu..hehehe. Kemudian dia melakukan perenungan
mencari jawaban jalan keluar (melankolis banget om..^.^v) dan akhirnya dia
menemukan kuncinya. Bahwasanya jika hati kita lapang (berserah diri) dan
memiliki kebijaksanaan, maka sebanyak apapun masalah hidup yang dialami maka
semakin kecil tekanan hidup yang dirasa. Kayaknya sih gitu, jadi Om Pascal itu
mengajak ke kita semua untuk terus melatih hati dan kebijaksanaan di setiap
pribadi biar seberat apapun masalah yang dihadapi, kita selalu tegar (tidak ada
tekanan batin). Alih-alih mau menyampaikan pesan kehidupan ini di ilmu
pengetahuan, salah satunya fisika, maka Om Pascal menganalogikan luasnya hati
pikiran dengan simbol A (luasan unit area), masalah hidup yang disimbolkan
dengan F (gaya luar) dan tekanan batin yang disimbolkan dengan P (tekanan).
Hehe..baik bener Om.
*cerita ini hanyalah ilusi. Hasrat untuk menggali potensi diri dengan
melakukan training berpikir bahwa ada pesan-pesan tak tampak yang harus
dipahami. Gali, gali dan terus menggali. Hingga akhirnya kutemukan jurang dan
kuterjunkan diri. Hanya kebahagiaan hakiki-lah yang sedang ku cari...
Oleh : Ricky Permana Putra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ingat Waktu
Label
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Hari Ini
Sohib
Celoteh
Anda Pengunjung ke-
About Me
- HmiFistek-SN
- Bismillah.. Himpunan Mahasiswa Islam merupakan tempat berkumpulnya Mahasiswa Islam yang datang dengan berbagai mimpi demi satu tujuan "Membangun Kader Umat dan Bangsa". Yakusa.
0 komentar:
Posting Komentar